Jumat, 19 September 2014

Separuh Aku

Ini cerpen buatan aku sendiri...

No Copas!
No Edit!

*
Hari paling indah
Ku ukir nama kita berdua
Disini surga kita...

**

01 Maret 2012



Aku berjalan merayap menggunakan sebuah tongkat andalanku, menuju sebuah tempat yang banyak memberi kenangan itu. Walaupun mataku tak bisa melihat namun aku sangat yakin kalau tempat ini sangat indah. Sebuah taman yang banyak ditumbuhi bunga lavender dan dandelion. Aku terduduk di kursi panjang taman itu menikmati angin sore yang menyapu lembut tubuhku dan menunggu matahari yang akan tenggelam. Sungguh pemandangan yang sangat indah jika aku bisa melihat langsung semua ini.

***

01 Februari 2012
"Ra, aku ingin mengungkapkan persaanku padamu, aku tak bisa terus memendam perasaan ini... sebenarnya aku mencintaimu sejak kita pertama bertemu." Ucap Dicky lembut sembari memegang kedua tanganku
"Apa kau yakin mencintai gadis buta sepertiku?" Ucapku lemah dan meneteskan air mata



Dicky menghapus lembut cairan yang keluar dari pelupuk mataku, dan dengan mantap ia berkata kalau dia mencintaiku apa adanya. Aku sangat terharu mendengarnya, aku harap ia memang benar-benar mencintaiku bukan karena kasihan padaku.
Tak lama aku merasakan Dicky pergi, mungkin hanya beberapa menit ia sudah kembali lagi dan membawa 2 tangkai dandelion.
"Dicky, kamu dari mana?"
"Aku barusaja memetik 2 tangkai dandelion, satu untukmu dan satu untukku. Ucapkanlah satu pengharapan lalu tiup dandelion itu, kita lakukan sama-sama yah!"
"Baiklah," setelah mengucapkan permohonan itu didalam hati, kami menghItung mundur "3... 2... 1..." "...pyuhh..."

Kamipun tersenyum berbarengan. Yah mudah-mudahan saja impianku mendapatkan donor mata segera terlaksana, aamiin.

"Oh iyah, aku punya sesuatu untukmu, tapi aku takkan memberikannya sekarang, suatu saat nanti jika kau merindukanku, sekarang aku menguburnya di bawah kursi ini. Diatasnya ada batu yang ada ukiran nama kita. Kamu harus berjanji jangan dulu membukanya sebelum aku menyuruhmu."
"Kamu ini aneh! Aku selalu rindu padamu. Tapi baiklah, aku akan membukanya jika kau menyuruhku."
"Janji?"
"Janji."

***

Waktu pun mulai larut, mungkin sekitar jam 06.30. Aku tak mau membuat orang-orang khawatir lebih baik aku segera pulang.

____

Sudah satu bulan aku tak bertemu Dicky, aku mencoba untuk menelponnya tapi selalu saja panggilan sibuk, sebenarnya ada apa? Tapi beberapa menit kemudian ada satu panggilan dan aku mengangkatnya dan ternyata itu dari Dicky. Syukurlah dia tak lupa padaku.

"Halo"
"Ra, maaf yah aku tak pernah menelponmu, aku sangat sibuk mengurusi perusahaan papaku di luar kota."
"Ga pa pa ko, aku hanya rindu padamu, bolehkah aku membuka kado dari mu?"
"Aku juga sangat rindu padamu. Tapi jangan sekarang, sebentar lagi. Bersabarlah!"
"Oh Begitu yah, berjanjilah ketika aku membukanya kau akan berada disini untuk melihatnya."
"Tentu saja."
"Ky, kenapa suaramu begitu parau? Apa kamu sedang sakit?"
"Tidak, hanya flu biasa"
"Oh. Kalau begitu jaga kesehatanmu yah, jangan lupa makan dan minum obat supaya cpet sembuh."
"Iyah manis." Godanya
"Apaan sih Mr. Yupi, :P. Oh iyah bentar lagi ada pendonor mata buat aku mudah"an cocok. Kamu doain aku yah."
"Selalu nona manis, akan aku lakukan apa saja untukmu."
"Terimakasih."





to be continue
 

4 komentar:

Unknown mengatakan...

Sosweettt. . . :D

Unknown mengatakan...

haha makasihhh :D

Unknown mengatakan...

next ath !! :)

Unknown mengatakan...

ingsaallah, nanti dilanjut...

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates